sistem yang
menjadi penghantar energi dari
mesin ke diferensial dan as. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi
menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
2.
Jenis-jenis Tranmisi
Sistem transmisi mobil dapat diklasifikasikan menjadi dua
tipe, termasuk transmisi manual dan transmisi otomatis. Dalam kasus sistem
transmisi manual, kendaraan yang digerakkan dengan bantuan dari perpindahan
gigi dan kopling kaki. Komponen lain, yang digunakan dalam proses ini, adalah roda
gila, plat tekanan dan roda gigi cincin.
Dalam kasus sistem transmisi otomatis, roda gigi yang berubah secara otomatis sesuai dengan kecepatan kendaraan. Komponen dasar penting untuk proses ini adalah modulasi, konverter torsi, roda gigi planet, gubernur, komputer, segel dan desain hidrolik.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya
digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran(rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi
antara 0 sampai 2500 rpm.
Transmisi
manual adalah sistem transmisi otomotif
yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda
motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan
dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya
berkisar antara 3 gigi percepatan
maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju
ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung
kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi
percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula
sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman
dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi
percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem
transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi
otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah
tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi
manual.
3.
fungsi Transmisi
Secara umum transmisi
sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1.
Meneruskan tenaga /
putaran mesin dari kopling ke poros propeler.
2. Merubah yang dihasilkan mesin sesuai
dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan
mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2 roda.
4.
Macam-macam Tipe Transmisi
Berdasarkan
cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu:
Ø Tipe Sliding mesh.
Ø Tipe Constant mesh.
Ø Tipe Sincromesh
Ø Transmisi Tipe Sliding Mesh
Roda
gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda
gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser/sliding. Roda gigi yang
digunakan untuk model ini tentunya jenis spur.
Posisi
Netral, setiap transmisi mempunyai posisi ini dimana putaran poros input tidak
dipindahkan keporos output. Posisi ini digunakan saat berhenti atau yang
lainnya dimana sedang tidak memerlukan tenaga mesin. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, maka kedua roda gigi pada poros output (C & D) digeser agar tidak
berhubungan dengan roda
gigi
dari poros input (A & B). Posisi gigi 1, digunakan untuk menggerakan
kendaraan pertama kali. Kondisi ini memerlukan momen yang besar gerakan pelan,
maka roda gigi pemutar (Driver) harus yang lebih kecil (A) memutar roda gigi
yang lebih besar (D).Sehingga roda gigi pada poros output yang dihubungkan
deengan
roda gigi yang sebelah kiri, sementara yang sebelah kanan tidak berhubungan.
Posisi gigi 2, pada posisi ini tentunya kendaraan sudah bergerak sehingga
momennya tidak begitu besar dibandingkan dengan saat posisi gigi 1. komposisi
roda gigi pada posisi gigi kedua ini roda gigi D digeser sampai tidak
berhubungan dengan roda gigi A, dan roda gigi C digeser kekiri agar berhubungan
dengan roda gigi B. Dengan demikian, putaran poros input dipindahkan melalui
roda gigi B & C ke poros output.
Ø Transmisi Tipe Constant Mesh.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual
yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar
terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis
constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak
satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out
put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk
menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Ø Transmisi Tipe Sincromesh.
Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put) dan roda gigi yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromesh yaitu :
Pemindahan
gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
Suara saat terjadi perpindahan gigi halus. Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi
Suara saat terjadi perpindahan gigi halus. Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi
Bagian-bagian :
1.Roda
gigi tingkat
2.Gigi
penghubung
3.Cincin
sikronmesh
4.Kopling
geser
5.Roda
gigi sinkronmesh
6.Konis
pengereman
7.Poros
output
5. Macam-macam Roda gigi
Roda
gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada
permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara
berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan
(driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu
kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu sistem
transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut
transmission case, atau kadang juga disebut gear box. Beberapa macam desain
roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:
a)
Roda
gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk
roda gigi geser atau yang bias digeser (Sliding mesh).
b)
Roda
gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk
roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
c)
Roda
gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh
dan synchro-mesh).
d)
Roda
gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya
(Constant mesh).
6. Mekanisme pengoperasian transmisi manual.
Mekanisme
pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan antara pengemudi
dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme pengoperasian merupakan sarana
untuk mengendalikan bekerjanya transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian
pengemudi dapat memilih gigi kecepatan yang dianggap sesuai dengan kondisi
kecepatan dan beban kendaraan. Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga
macam, yaitu sistem handel langsung, sistem handel pada kemudi, dan sistem
menggunakan kabel baya elastis. Sistem pemindah gigi handel langsung
konstruksinya dapat dilihat pada gambar
Kalau
tuas pemindah didorong penuh ke kiri oleh pengemudi, maka lengan selektor akan
berada pada tuas garpu gigi 1 dan 2. pada posisi ini bila pengemudi mendorong
kedepan , berarti lengen selector menarik tuas garpu gigi 1 dan 2 dan membawa synchronmesh
masuk ke posisi gigi 1. Sebaliknya bila menarik tuas pemindah kebelakang
berarti mendorong tuas garpu gigi 1 dan 2 dan membawa synchronmesh masuk ke
posisi gigi 2. Kalau tuas pemindah dilepas oleh pengemudi, maka tuas pemindah
akan berada ditengah dan lengan selektor akan berada pada tuas garpu gigi 3 dan
4. pada posisi ini bila pengemudi mendorong kedepan , berarti lengen selector menarik
tuas garpu gigi 3 & 4 dan membawa synchronmesh masuk ke posisi gigi 3.
Sebaliknya bila menarik tuas pemindah kebelakang berarti mendorong tuas garpu
gigi 3 & 4 dan membawa synchronmesh masuk ke posisi gigi 4. Kalau tuas
pemindah ditarik penuh ke kanan oleh pengemudi, maka lengan selektor akan
berada pada tuas garpu mundur. pada posisi ini bila pengemudi menarik tuas pemindah
kebelakang berarti mendorong tuas garpu mundur dan mem-bawa roda gigi masuk ke
posisi gigi mundur.
Sistem
pemindah gigi handel pada kemudi konstruksinya dapat dilihat pada gambar
Pada
prisipnya pemindahan gigi di dalam transmisi sama dengan yang telah dijelaskan
di atas. Sistem ini dipergunakan agar samping pengemudi ruangannya dapat dipergunakan
untuk tempat duduk. Contoh pada kendaraan adalah dipergunakan pada mobil
Mitsubishi L300.
Sementara
untuk sistem menggunakan kabel baya elastis, seperti terlihat pada gambar 14
berikut ini dipergunakan pada kendaraan sedan dengan front wheel drive dan
mesin me-lintang. Sistem ini lebih fleksibel dan mampu untuk menjangkau posisi
transmisi yang sulit yang tidak memungkinkan digunakan kedua sistem sebelumnya.
Jika anda ingin melihat selengkapnya bisa klik disini Download untuk mendapatkan filenya. semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya!!!
Jika anda ingin melihat selengkapnya bisa klik disini Download untuk mendapatkan filenya. semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya!!!
Mengapa untuk gigi mundur (Reserve) Tidak ada yang menggunakan tipe Sincronmesh..??
BalasHapuskarena tipe Sincronmesh hanya digunakan untuk memindahkan gigi pada saat mobil sedang berjalan dan jika tipe Sincronmesh digunakan untuk gigi mundur tidak akan bisa karena pada saat kita mau mundur harus berhenti terlebih dahulu
Hapus